Standar Akuntansi Keuangan (SAK) adalah panduan yang menuntun penyusunan laporan keuangan yang akurat, konsisten, dan mudah dipahami. Bagi para akuntan, pebisnis, dan pengguna laporan keuangan, memahami SAK merupakan hal yang esensial.
Ini diperlukan untuk membangun kepercayaan dan mendorong pengambilan keputusan finansial yang tepat. Sebenarnya apa itu Standar Akuntansi keuangan dan bagaimana penerapannya? Mari kita bahas detail dalam artikel ini:
Apa Itu Standar Akuntansi Keuangan?
SAK adalah seperangkat prinsip, prosedur, dan panduan yang mengatur bagaimana transaksi dan kejadian keuangan dicatat, diklasifikasikan, dan dilaporkan dalam laporan keuangan.
Di Indonesia, SAK diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Ikatan Akuntan Indonesia (DSAI IAI) dan mengacu pada standar akuntansi internasional (IFRS) yang diterbitkan oleh International Accounting Standards Board (IASB). Penerapan SAK bertujuan untuk:
- Meningkatkan keterbandingan laporan keuangan antar perusahaan, baik dalam skala nasional maupun internasional.
- Meningkatkan keandalan informasi keuangan yang disajikan dalam laporan keuangan.
- Meningkatkan transparansi dalam penyajian informasi keuangan.
- Memudahkan pengambilan keputusan bagi pengguna laporan keuangan, seperti investor, kreditor, dan manajemen.
Baca juga: Gelar Apa Saja dalam Akuntansi? Ini Penjelasannya
Jenis-jenis Standar Akuntansi Keuangan (SAK)
Memahami jenis-jenis SAK merupakan hal yang esensial untuk membangun kepercayaan dan mendorong pengambilan keputusan finansial yang tepat. Berikut jenis-jenis SAK di Indonesia:
1. SAK Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK)
Merupakan standar akuntansi wajib yang harus diterapkan oleh semua entitas yang menyusun laporan keuangan berdasarkan SAK. PSAK diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Ikatan Akuntan Indonesia (DSAI IAI) dan mengacu pada standar akuntansi internasional (IFRS) yang diterbitkan oleh International Accounting Standards Board (IASB). Contohnya PSAK 4 tentang Laporan Keuangan Konsolidasi dan PSAK 6 tentang Aset Tetap.
2. SAK Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK)
Merupakan interpretasi resmi atas PSAK yang diterbitkan oleh DSAI IAI untuk memberikan panduan tambahan dalam penerapan PSAK. ISAK membantu akuntan dalam memahami dan menerapkan PSAK dengan lebih konsisten dan akurat. Contohnya ISAK 31 tentang Akuntansi atas Transaksi Berbasis Syariah.
3. SAK Entitas Mikro, Kecil, dan Menengah (SAK EMKM)
Diterapkan khusus untuk entitas mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang memiliki kompleksitas bisnis yang lebih rendah. SAK EMKM dirancang agar lebih mudah dipahami dan diterapkan oleh UMKM, dengan tetap menjaga keandalan dan transparansi informasi keuangan. Contohnya SAK EMKM 1 tentang Penyajian Laporan Keuangan.
4. SAK Syariah
Diterapkan berdasarkan prinsip-prinsip syariah Islam untuk entitas syariah. SAK Syariah mengatur bagaimana transaksi dan aktivitas bisnis yang sesuai dengan syariah Islam dicatat, diklasifikasikan, dan dilaporkan dalam laporan keuangan. Contohnya PSAK Syariah 3 tentang Zakat.
SAK merupakan elemen penting dalam akuntansi dan pelaporan keuangan. Dengan memahami dan menerapkan SAK secara konsisten, entitas dapat menyajikan informasi keuangan yang akurat, transparan, dan mudah dipahami, sehingga meningkatkan kepercayaan dan mendorong pengambilan keputusan finansial yang tepat. Bagi profesional akuntansi, pemahaman SAK merupakan kunci untuk membangun karir yang sukses dan memberikan nilai tambah bagi organisasi dan pemangku kepentingan.